Kemajuan Proyek Tol Probowangi Jadi Harapan Baru Jawa Timur
JAKARTA - Proyek pembangunan jalan tol Probolinggo–Banyuwangi (Probowangi) kembali mencatat kemajuan penting. Kementerian Pekerjaan Umum menegaskan bahwa salah satu ruasnya, yakni Seksi Krakasan–Paiton, telah rampung seratus persen. Kabar ini menjadi angin segar bagi masyarakat Jawa Timur, karena tol tersebut akan menjadi infrastruktur strategis yang memangkas waktu tempuh sekaligus memperkuat arus distribusi barang dan jasa di kawasan timur pulau Jawa.
Konektivitas yang lebih efisien menjadi harapan besar dari terselesaikannya proyek strategis nasional ini. Keberadaan tol tidak hanya menghadirkan perjalanan lebih cepat, tetapi juga diyakini mampu menghidupkan potensi ekonomi baru di wilayah yang dilaluinya.
Rincian Tahap Pembangunan Tol Probowangi
Baca Juga
Pembangunan Tol Probowangi dibagi dalam dua tahap besar. Tahap pertama meliputi ruas Gending–Besuki dengan panjang 49,68 kilometer. Sementara tahap kedua mencakup ruas Besuki–Ketapang sepanjang 126,10 kilometer.
Hingga September 2025, perkembangan tahap pertama menunjukkan hasil signifikan. Seksi 1.1 (Gending–Suko) mencatat progres konstruksi sebesar 90,49%. Seksi 1.2 (Suko–Krakasan) sudah mencapai 90,40%. Kemudian Seksi 2 (Krakasan–Paiton) dinyatakan tuntas seratus persen. Adapun Seksi 3.1 (Paiton–Banyuglugur) dan Seksi 3.2 (Banyuglugur–Besuki) masing-masing mencatat progres sekitar 77,85%.
Untuk tahap kedua yang mencakup Seksi 4 hingga Seksi 7 (Besuki–Ketapang), saat ini masih berada pada tahap perencanaan. Pemerintah menargetkan tahap ini segera berjalan setelah tahap pertama selesai agar manfaat konektivitas penuh dapat dirasakan hingga Banyuwangi.
Harapan Pemerintah
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa penyelesaian konstruksi tahap pertama menjadi fokus utama tahun ini. Tol sepanjang 49,68 kilometer yang terbentang dari Gending hingga Besuki ditargetkan rampung pada akhir 2025.
“Karena diharapkan dapat memangkas waktu tempuh antar wilayah pada sektor logistik, sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru,” ujar Dody.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa proyek ini bukan hanya soal percepatan perjalanan, tetapi juga penggerak utama dalam menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di kawasan Probolinggo hingga Banyuwangi.
Manfaat Nyata bagi Mobilitas dan Logistik
Jika seluruh konstruksi tahap pertama selesai, masyarakat akan langsung merasakan manfaat signifikan. Perjalanan dari Probolinggo menuju Besuki yang biasanya memakan waktu sekitar 1 jam 15 menit dapat dipangkas menjadi hanya 30 menit dengan kecepatan rata-rata 80 hingga 100 kilometer per jam.
Lebih jauh lagi, penyelesaian penuh proyek tol hingga Banyuwangi akan mengurangi waktu tempuh secara drastis. Jika biasanya perjalanan dari Probolinggo ke Banyuwangi melalui jalur arteri membutuhkan sekitar 5 jam, dengan tol ini perjalanan hanya akan memakan waktu 2 jam. Efisiensi waktu tempuh tersebut tentu berdampak langsung terhadap mobilitas masyarakat, wisatawan, maupun kegiatan distribusi logistik.
Peran Tol Probowangi bagi Pertumbuhan Ekonomi
Tol Probowangi tidak hanya menjadi jalur transportasi baru, tetapi juga katalisator pembangunan daerah. Dengan akses yang lebih cepat, potensi pariwisata di Banyuwangi dan wilayah sekitarnya diyakini akan semakin berkembang. Wisatawan dari Surabaya atau Probolinggo bisa lebih mudah menjangkau destinasi wisata unggulan di Banyuwangi tanpa terkendala waktu perjalanan yang panjang.
Di sektor logistik, jalur tol ini akan memperlancar distribusi hasil pertanian, perikanan, dan industri lokal dari kawasan timur Jawa menuju pasar yang lebih luas. Hal ini berpotensi meningkatkan nilai ekonomi daerah sekaligus membuka peluang investasi baru.
Selain itu, tol ini juga diharapkan menciptakan pemerataan pembangunan. Kawasan yang dilalui tol akan memiliki daya tarik baru bagi investor, sehingga aktivitas ekonomi tidak hanya terpusat di kota besar, tetapi juga merambah wilayah-wilayah lain di Jawa Timur.
Dukungan Infrastruktur Strategis
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dalam keterangan resminya pada 14 September 2025 menegaskan bahwa Tol Probowangi adalah bagian penting dari infrastruktur strategis nasional. “Infrastruktur strategis ini menjadi bagian penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, distribusi logistik, serta mobilitas masyarakat di Jawa Timur,” jelas BPJT.
Kehadiran tol ini melengkapi jaringan jalan tol Jawa Timur yang sudah ada, sehingga konektivitas antarwilayah semakin solid. Dengan jaringan transportasi yang kuat, daya saing ekonomi daerah akan meningkat.
Kemajuan pembangunan Tol Probowangi membawa harapan baru bagi masyarakat Jawa Timur. Rampungnya Seksi Krakasan–Paiton dengan progres seratus persen menjadi bukti nyata bahwa proyek ini berjalan sesuai rencana. Target penyelesaian tahap pertama pada akhir 2025 semakin mendekat, dan manfaatnya sudah mulai dapat diproyeksikan.
Tol ini bukan sekadar mempercepat perjalanan, melainkan juga sarana untuk membangkitkan pertumbuhan ekonomi, memperlancar logistik, dan membuka peluang baru bagi masyarakat lokal. Dengan dukungan penuh pemerintah serta keseriusan pelaksana proyek, Tol Probowangi akan menjadi bukti bagaimana infrastruktur mampu menggerakkan perubahan nyata.
Rekomendasi
.jpg)
