MilikiRumah Luncurkan Skema Pra KPR Bantu 3 Juta Rumah
MilikiRumah Luncurkan Skema Pra KPR Bantu 3 Juta Rumah
JAKARTA - Upaya pemerintah meningkatkan akses kepemilikan rumah bagi masyarakat Indonesia semakin diperkuat melalui inovasi pembiayaan yang memanfaatkan teknologi.
Salah satu langkah strategis adalah pengembangan skema Sewa-Beli atau Rent to Own (RTO), yang kini mendapat perhatian serius dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
Skema ini dirancang khusus untuk membantu segmen pekerja informal dan masyarakat yang kesulitan memperoleh Kredit Pemilikan Rumah (KPR) konvensional.
Baca Juga
Inisiatif ini didukung oleh MilikiRumah, perusahaan social property technology (proptech) yang memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk membangun ekosistem RTO di Indonesia.
Menurut Marine Novita, President Director MilikiRumah, skema RTO menjadi sangat penting mengingat tantangan besar di pasar properti nasional. Sekitar 60 persen angkatan kerja Indonesia berada di sektor informal atau memiliki penghasilan tidak tetap, sehingga kesulitan untuk memenuhi persyaratan KPR. Selain itu, tingginya angka penolakan KPR menjadi hambatan serius, karena banyak calon pembeli memiliki catatan kredit bermasalah akibat pinjaman online atau pinjol.
“Situasi ini menyebabkan mayoritas calon konsumen memiliki catatan yang tidak sempurna di Sistem Layanan Informasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (SLIK OJK), sehingga tidak bisa melanjutkan proses pembelian rumah melalui KPR,” ungkap Marine Novita. Kondisi ini mendorong MilikiRumah untuk merancang ekosistem Pra KPR sebagai jembatan bagi segmen underbanked.
Program Pra KPR dirancang untuk membantu calon pembeli membangun riwayat kemampuan pembayaran atau Repayment Capacity (RPC) yang solid. Selain itu, program ini memberikan pendampingan finansial untuk memperbaiki kondisi keuangan pribadi maupun usaha mereka.
Keunggulan utama skema ini terletak pada pemanfaatan AI dan Machine Learning, yang memungkinkan pemrosesan data calon pembeli menjadi lebih cepat, akurat, dan responsif. Dengan pendekatan berbasis teknologi, proses pengajuan RTO dapat berlangsung transparan dan efisien.
Komitmen MilikiRumah terhadap ekosistem ini diperkuat melalui kemitraan strategis dengan berbagai developer dan institusi keuangan. Saat ini, sebanyak 29 proyek hunian dari 15 developer terkemuka di Jabodetabek telah mengadopsi teknologi AI MilikiRumah.
Selain itu, kemitraan dengan Bank Tabungan Negara (BTN) memungkinkan konsumen yang berhasil menjalani skema RTO selama satu tahun untuk “lulus” menjadi nasabah KPR BTN. Hal ini menjadi bukti bahwa skema Pra KPR mampu menjadi jembatan menuju kepemilikan rumah secara formal.
Teknologi Software as a Service (SaaS) dan AI dari MilikiRumah juga memberikan manfaat signifikan bagi pengembang properti. William Liusudarso, President Director Easton Urban Capital, dan David Sulistyo, Direktur Sakura Land, menilai teknologi ini membantu tim penjualan lebih fokus dan akurat dalam memahami profil konsumen.
Selain itu, proses pengajuan KPR menjadi lebih sederhana, responsif, dan terukur, sehingga pengembang dapat meningkatkan efisiensi operasional sekaligus memperluas jangkauan pasar.
Menteri PKP, Maruarar Sirait, sebelumnya menegaskan dukungannya terhadap kajian skema RTO yang akan segera rampung. Skema ini dianggap sebagai solusi inovatif untuk mempermudah akses kepemilikan rumah, terutama bagi masyarakat yang selama ini terhambat oleh persyaratan KPR konvensional.
Kajian yang dilakukan melibatkan perbankan, asosiasi developer, dan berbagai pemangku kepentingan, sehingga hasilnya diharapkan lebih komprehensif dan dapat diimplementasikan secara nasional.
Sejalan dengan upaya pemerintah tersebut, MilikiRumah menyatakan kesiapannya untuk berkontribusi dalam mencapai target penyaluran 350.000 unit rumah subsidi FLPP pada 2025, serta mendukung program 3 juta rumah. Perusahaan juga berencana membangun RTO Fund sebagai alternatif pendanaan yang dapat melibatkan investor, sehingga keberlanjutan skema Sewa-Beli dapat terjamin dalam jangka panjang.
Skema Pra KPR yang dikembangkan MilikiRumah menunjukkan bahwa inovasi berbasis teknologi dapat menjadi solusi nyata untuk masalah keterbatasan akses finansial. Dengan AI, Machine Learning, dan pendampingan keuangan, calon pembeli dapat meningkatkan riwayat kredit mereka, memperkuat kemampuan pembayaran, dan akhirnya dapat memiliki rumah secara sah melalui KPR. Program ini juga mendorong inklusi keuangan, karena masyarakat yang sebelumnya underbanked kini dapat masuk ke sistem perbankan formal.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, MilikiRumah, pengembang properti, dan bank, skema RTO tidak hanya menawarkan rumah bagi masyarakat, tetapi juga meningkatkan literasi keuangan, memperluas akses kredit, dan menciptakan ekosistem kepemilikan rumah yang lebih adil. Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi solusi kepemilikan rumah yang inovatif dan inklusif, terutama di era digital yang semakin mengandalkan teknologi dalam setiap aspek kehidupan.
Dengan berbagai langkah strategis ini, MilikiRumah membuktikan bahwa teknologi bukan hanya mempermudah proses administrasi, tetapi juga membuka peluang bagi jutaan masyarakat Indonesia untuk mewujudkan impian memiliki rumah. Dukungan pemerintah melalui kajian skema RTO, ditambah inovasi proptech MilikiRumah, menjadi fondasi penting dalam mendorong program 3 juta rumah dan memastikan masyarakat dari berbagai segmen dapat menikmati akses kepemilikan hunian yang lebih mudah, terjangkau, dan terstruktur.
Rekomendasi
Berita Lainnya
