
JAKARTA - Harga emas di pasar domestik menunjukkan pergerakan yang beragam pada perdagangan Jumat, 10 Oktober 2025.
Berdasarkan data terbaru dari Pegadaian, logam mulia Antam dan Galeri 24 mengalami kenaikan tipis dibandingkan sehari sebelumnya, sementara harga emas UBS tercatat tetap stabil tanpa perubahan signifikan.
Fluktuasi harga emas kali ini terjadi di tengah dinamika global yang masih penuh ketidakpastian, terutama akibat ketegangan geopolitik, kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS), dan perubahan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia.
Baca JugaOutstanding Pembiayaan Fintech P2P Lending Tembus Rp87,61 Triliun
Dalam perdagangan internasional, harga emas dunia menembus level psikologis baru, yakni lebih dari 4.000 dollar AS per ounce pada Rabu, 8 Oktober 2025. Lonjakan tersebut memperpanjang reli kenaikan yang telah berlangsung sejak awal tahun, dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap perlambatan ekonomi global serta ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve.
Emas tetap menjadi aset safe haven utama bagi para investor di tengah ketidakpastian pasar. Instrumen investasi ini dikenal mampu mempertahankan nilainya bahkan ketika pasar saham, kripto, maupun komoditas lain mengalami gejolak.
Sejak awal 2025, performa emas global meningkat tajam hingga 52 persen, melanjutkan tren positif dari tahun sebelumnya yang mencatat kenaikan sekitar 27 persen sepanjang 2024. Dengan demikian, emas menjadi salah satu aset dengan kinerja terbaik di pasar keuangan, melampaui indeks saham global dan aset digital seperti bitcoin.
Kenaikan Tipis Emas Antam dan Galeri 24
Berdasarkan pemantauan di laman resmi Pegadaian, harga emas Antam hari ini naik Rp8.000 per gram menjadi Rp2.419.000, dari posisi sebelumnya Rp2.411.000 per gram.
Sementara itu, emas Galeri 24 turut mengalami kenaikan tipis sebesar Rp2.000 per gram, menjadi Rp2.306.000 dari harga sebelumnya Rp2.304.000 per gram.
Berbeda dengan dua jenis logam mulia tersebut, harga emas UBS justru tidak bergerak. Logam mulia yang diproduksi oleh PT Untung Bersama Sejahtera ini masih dipatok di level Rp2.351.000 per gram, sama seperti hari sebelumnya.
Kenaikan tipis yang terjadi pada dua jenis emas tersebut menunjukkan bahwa pasar emas domestik masih merespons hati-hati terhadap kondisi global, termasuk potensi perubahan kebijakan moneter di Amerika Serikat yang berdampak pada pergerakan dolar AS.
Rincian Daftar Harga Emas di Pegadaian Hari Ini
Berikut adalah daftar lengkap harga emas di Pegadaian per Jumat, 10 Oktober 2025:
Harga Emas Antam:
0,5 gram: Rp1.263.000
1 gram: Rp2.419.000
2 gram: Rp4.774.000
3 gram: Rp7.134.000
5 gram: Rp11.855.000
10 gram: Rp23.652.000
25 gram: Rp58.997.000
50 gram: Rp117.910.000
100 gram: Rp235.738.000
250 gram: Rp589.066.000
500 gram: Rp1.177.911.000
1.000 gram: Rp2.355.780.000
Harga Emas Galeri 24:
0,5 gram: Rp1.209.000
1 gram: Rp2.306.000
2 gram: Rp4.541.000
5 gram: Rp11.269.000
10 gram: Rp22.479.000
25 gram: Rp56.057.000
50 gram: Rp112.024.000
100 gram: Rp223.937.000
250 gram: Rp559.566.000
500 gram: Rp1.118.580.000
1.000 gram: Rp2.237.159.000
Harga Emas UBS:
0,5 gram: Rp1.271.000
1 gram: Rp2.351.000
2 gram: Rp4.665.000
5 gram: Rp11.528.000
10 gram: Rp22.933.000
25 gram: Rp57.219.000
50 gram: Rp114.202.000
100 gram: Rp228.313.000
250 gram: Rp570.612.000
500 gram: Rp1.139.880.000
Faktor Pendorong Harga Emas Naik
Pergerakan harga emas domestik umumnya dipengaruhi oleh kondisi pasar global. Saat ini, harga emas dunia terus naik karena meningkatnya minat investor terhadap aset aman akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur, serta ketidakpastian arah kebijakan moneter AS.
Ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat turut menambah daya tarik emas. Sebab, penurunan suku bunga biasanya melemahkan dolar AS, sehingga harga emas—yang diperdagangkan dalam dolar—menjadi relatif lebih murah bagi investor luar negeri.
Selain faktor global, fluktuasi harga emas di Indonesia juga dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar AS serta kebijakan penetapan harga emas oleh lembaga penjual seperti Antam, UBS, dan Galeri 24.
Emas Tetap Jadi Instrumen Investasi Favorit
Kendati pergerakannya fluktuatif, emas masih dianggap sebagai instrumen investasi yang aman dalam jangka panjang. Banyak masyarakat Indonesia memilih menyimpan kekayaannya dalam bentuk logam mulia karena nilainya cenderung stabil dan mudah dicairkan.
Selain bisa dibeli secara fisik di Pegadaian, kini pembelian emas juga semakin mudah dilakukan secara digital melalui berbagai aplikasi resmi. Cara ini memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berinvestasi mulai dari nominal kecil sekalipun.
Dengan kenaikan harga emas global dan permintaan domestik yang tetap tinggi, para analis memperkirakan tren penguatan logam mulia ini masih akan berlanjut hingga akhir tahun, meski tetap berpotensi terkoreksi sesekali mengikuti dinamika pasar internasional.
Secara keseluruhan, pergerakan harga emas pada Jumat, 10 Oktober 2025 menunjukkan dinamika yang sehat dengan kenaikan pada Antam dan Galeri 24, serta stabilitas pada UBS. Kondisi ini menjadi refleksi dari keseimbangan antara permintaan pasar domestik dan tekanan global yang terus berubah.
Bagi investor maupun masyarakat umum yang ingin menambah portofolio logam mulia, momen saat harga masih berfluktuasi seperti ini bisa menjadi kesempatan untuk melakukan pembelian bertahap sebelum harga kembali menanjak.
Emas tetap menjadi simbol kestabilan ekonomi dan perlindungan nilai yang relevan di tengah ketidakpastian global yang masih berlanjut hingga akhir 2025.

Mazroh Atul Jannah
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
5 Drama Korea Lee Jun Ho Wajib Tonton di Netflix
- 10 Oktober 2025
2.
Keistimewaan Hari Jumat, Ini 5 Alasan Berselawat Nabi
- 10 Oktober 2025
3.
Uji Tabrak Ungkap Cacat Komponen, Hyundai Santa Fe Kena Recall
- 10 Oktober 2025
4.
BMKG Peringatkan Hujan Merata di Kota Besar Indonesia Hari Ini
- 10 Oktober 2025
5.
Cuaca Ekstrem Akibat Sirkulasi Siklonik, BMKG Waspadai 5 Wilayah
- 10 Oktober 2025