
JAKARTA - Musim hujan sering kali membawa kesejukan dan kesegaran, namun di balik itu terdapat tantangan besar bagi kesehatan tubuh. Kelembapan udara yang meningkat menciptakan kondisi yang ideal bagi virus dan bakteri untuk berkembang biak. Akibatnya, berbagai penyakit mudah muncul dan mengganggu aktivitas harian. Oleh karena itu, memahami risiko kesehatan yang kerap terjadi saat musim hujan sekaligus langkah pencegahannya menjadi hal yang penting.
Saat tubuh terpapar lingkungan yang lembap, daya tahan bisa menurun sehingga lebih rentan terserang penyakit. Jika tidak segera diantisipasi, keluhan yang dianggap ringan bisa berkembang menjadi masalah serius. Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang sering muncul di musim hujan dan cara pencegahannya.
Batuk yang Berkepanjangan
Baca JugaDaftar 5 HP Redmi Terbaru 2025, Spesifikasi dan Harga Lengkap
Salah satu gejala kesehatan yang sering terjadi di musim hujan adalah batuk berkepanjangan. Kelembapan udara membuat lendir pada saluran pernapasan menjadi lebih kental. Kondisi ini menjadi tempat yang ideal bagi virus maupun bakteri berkembang.
Pada individu yang memiliki riwayat asma atau alergi, udara lembap dapat memperparah iritasi sehingga memicu masalah pernapasan lebih lanjut. Batuk kering dapat berkembang menjadi mengi atau bahkan sesak napas bila tidak segera ditangani.
Konsultan Penyakit Dalam RS Gleneagles BGS, dr. Siri M Kamah, menegaskan bahwa batuk yang tidak kunjung reda perlu diperhatikan dengan serius. “Jangan anggap remeh sebagai iritasi musiman,” katanya. Menurutnya, bila batuk berlangsung lebih dari seminggu, langkah terbaik adalah segera berkonsultasi dengan tenaga medis.
Infeksi Saluran Pernapasan Atas
Selain batuk, masalah lain yang kerap muncul adalah infeksi saluran pernapasan atas. Gejalanya bisa berupa sakit tenggorokan, hidung tersumbat, hingga demam. Masyarakat sering kali menganggapnya sebagai flu biasa, padahal bisa jadi kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri.
Paparan udara lembap dalam waktu lama dapat memperburuk gejala. Jika tidak ditangani dengan baik, infeksi semacam ini bisa memengaruhi produktivitas dan kualitas hidup seseorang. Itulah sebabnya, menjaga kebersihan diri menjadi langkah pencegahan utama.
Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih merupakan kebiasaan sederhana namun sangat efektif dalam memutus rantai penyebaran kuman. Bila gejala tidak kunjung membaik, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter sebagaimana juga direkomendasikan oleh America Medical Association.
Masalah pada Mata: Konjungtivitis
Musim hujan juga sering memicu masalah pada organ penglihatan, seperti mata merah atau konjungtivitis. Kondisi ini kadang disalahartikan sebagai reaksi alergi. Namun, pada kenyataannya konjungtivitis bisa disebabkan oleh virus. Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat, terutama melalui kontak tangan ke mata.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan menghindari menyentuh wajah atau mata tanpa dicuci terlebih dahulu. Selain itu, jangan berbagi barang-barang pribadi seperti handuk dengan orang lain, khususnya jika ada yang sedang mengalami infeksi mata. Langkah sederhana ini dapat membantu mencegah penularan di lingkungan keluarga maupun komunitas.
Strategi Pencegahan Sederhana
Meski berbagai penyakit mudah muncul di musim hujan, langkah pencegahan sebenarnya tidak sulit untuk dilakukan. Beberapa kebiasaan sederhana bisa sangat membantu dalam menjaga kesehatan tubuh.
Pertama, biasakan membuka jendela secara teratur agar sirkulasi udara dalam ruangan tetap baik. Hal ini juga mencegah kelembapan berlebih yang bisa menjadi sarang mikroorganisme.
Kedua, untuk ruangan yang terasa lembap, penggunaan dehumidifier dapat menjadi solusi praktis. Alat ini membantu menjaga kelembapan tetap pada tingkat ideal sehingga mengurangi risiko pertumbuhan jamur dan bakteri.
Ketiga, selalu gunakan masker ketika merasa tidak enak badan. Masker berfungsi bukan hanya untuk melindungi diri, tetapi juga mencegah penularan penyakit ke orang lain di sekitar.
Keempat, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis ketika gejala penyakit tidak kunjung mereda. Penanganan sejak dini akan jauh lebih baik dibanding menunggu kondisi semakin parah.
Pentingnya Kesadaran Diri
Kunci utama menghadapi musim hujan adalah kesadaran diri terhadap kesehatan. Masyarakat sering kali menyepelekan gejala ringan seperti batuk atau pilek, padahal hal tersebut bisa menjadi tanda awal masalah yang lebih besar. Dengan langkah proaktif, berbagai risiko dapat diminimalisir.
Mengabaikan kebersihan diri, tidak menjaga lingkungan, atau menunda pemeriksaan medis hanya akan memperburuk keadaan. Sebaliknya, perilaku hidup bersih dan sehat akan memperkuat daya tahan tubuh serta mengurangi kemungkinan terinfeksi penyakit musiman.
Menjaga Kesehatan di Musim Hujan
Musim hujan memang membawa tantangan tersendiri. Namun, dengan menjaga pola hidup sehat, risiko penyakit bisa ditekan seminimal mungkin. Konsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, serta aktivitas fisik teratur tetap menjadi fondasi utama kesehatan.
Langkah sederhana lain seperti selalu membawa payung atau jas hujan juga penting untuk mencegah tubuh terkena hujan langsung. Jika pakaian atau tubuh sudah terlanjur basah, segera ganti dengan yang kering agar suhu tubuh tidak turun drastis.
Musim hujan seharusnya tidak menjadi penghalang untuk tetap beraktivitas. Dengan kewaspadaan dan pencegahan, tubuh akan tetap sehat, bugar, dan siap menghadapi rutinitas sehari-hari. Ingat, kesehatan adalah investasi jangka panjang yang harus dijaga dengan baik.

Sindi
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Harga BBM Hari ini 15 September 2025 Pertamina, Shell, BP, Vivo Tetap Stabil
- Senin, 15 September 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Cara Mengajukan KUR BNI 2025 Beserta Angsuran
- 15 September 2025
2.
Pergerakan Harga Emas Antam Terkini dan Rincian Lengkapnya
- 15 September 2025
3.
3 Saham Reliance Sekuritas Hari Ini Potensi Untung Besar
- 15 September 2025
4.
5 Strategi Efektif Agar Bisnis Tetap Stabil dan Kompetitif
- 15 September 2025
5.
7 Langkah Efektif Bangun Investasi Saham Jangka Panjang
- 15 September 2025