Transportasi Modern Jadi Kunci Lompatan Konektivitas Nasional

Kamis, 12 Juni 2025 | 08:35:02 WIB
Transportasi Modern Jadi Kunci Lompatan Konektivitas Nasional

JAKARTA — Pemerintah menegaskan komitmennya dalam membangun sistem transportasi modern sebagai tulang punggung konektivitas nasional. Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana menyatakan bahwa modernisasi transportasi bukan hanya strategi teknis, tetapi langkah strategis untuk pemerataan pembangunan, integrasi wilayah, dan akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan Wamenhub dalam acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, yang berlangsung di Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Suntana menekankan bahwa konektivitas antardaerah yang andal, cepat, dan efisien menjadi fondasi utama dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan pemerataan kesejahteraan antarwilayah.

Kereta Cepat Woosh Jadi Bukti Nyata Transformasi Transportasi

Wamenhub menyebut kereta cepat Woosh Jakarta-Bandung sebagai contoh konkret keberhasilan pembangunan transportasi modern di Indonesia. Kereta cepat ini menjadi simbol transformasi sektor perkeretaapian nasional, sekaligus menjadi bukti bahwa Indonesia mampu menghadirkan layanan transportasi publik setara negara maju.

"Beberapa tahun yang lalu pada saat saya sekolah di Jepang, tahun 2022, saya sudah naik Woosh. Dan pernah pada saat itu saya bermimpi, kapan di Indonesia ada Woosh? Baru tercapai dua tahun yang lalu saat saya menjadi Kapolda Jabar pada tahun 2023–2024 pembangunannya," ungkap Suntana dengan bangga.

Menurutnya, keberadaan Woosh telah membuka peluang baru dalam mobilitas antarkota secara lebih cepat, efisien, dan modern. Dengan kecepatan hingga 350 km per jam dan waktu tempuh Jakarta–Bandung kurang dari 45 menit, Woosh telah mengubah pola perjalanan masyarakat dan memperkuat aktivitas ekonomi dua kota besar tersebut.

Tantangan Pembangunan Infrastruktur Tak Menyurutkan Komitmen Pemerintah

Suntana juga menggarisbawahi bahwa pembangunan infrastruktur transportasi modern memiliki tantangan yang tidak ringan, terutama dalam hal pembiayaan dan teknis konstruksi. Salah satunya adalah pembangunan rel layang untuk jalur kereta api yang membutuhkan anggaran besar.

“Pembangunan rel kereta layang saja membutuhkan biaya sekitar Rp45 miliar per kilometer, dan itu belum termasuk pembebasan lahan,” jelasnya.

Namun demikian, pemerintah tidak mundur menghadapi tantangan tersebut. Menurut Suntana, strategi efisiensi anggaran dan kerja sama lintas sektor menjadi kunci utama agar pembangunan tetap berjalan tanpa membebani APBN secara berlebihan.

Dalam konteks ini, keterlibatan swasta dan badan usaha milik negara (BUMN) menjadi sangat penting, terutama dalam skema pembiayaan proyek-proyek infrastruktur berskala besar seperti jalur kereta cepat, transportasi perkotaan, dan logistik nasional.

Transportasi Modern Dorong Pemerataan Pertumbuhan Ekonomi

Suntana menyatakan bahwa transportasi modern tidak hanya sekadar alat perpindahan manusia dan barang, tetapi juga menjadi pemicu utama bagi pemerataan ekonomi antarwilayah. Dengan terbukanya akses transportasi yang cepat dan efisien, maka akan lebih mudah menggerakkan roda ekonomi lokal.

"Pemerintah sangat serius membangun konektivitas antardaerah melalui transportasi modern sebagai bagian dari strategi besar untuk menciptakan pertumbuhan yang merata," ucapnya.

Ia optimistis bahwa jalur kereta cepat Woosh tidak akan berhenti di Bandung. Jalur ini akan terus dikembangkan menuju Semarang dan Surabaya, sehingga dapat menghubungkan lebih banyak kota besar secara langsung dan cepat. Dengan begitu, kawasan ekonomi baru dapat tumbuh dan berkembang secara simultan.

Wamenhub Ajak Masyarakat Rasakan Langsung Kemajuan Transportasi

Dalam konferensi internasional tersebut, Suntana juga mengajak peserta dari dalam dan luar negeri untuk mencoba langsung pengalaman menggunakan kereta cepat Woosh. Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa Indonesia telah sejajar dengan negara-negara lain di Asia dalam hal teknologi transportasi.

“Sekalian yang mumpung datang di Indonesia, Jakarta, harus mencoba. Ada Woosh di Indonesia,” ujarnya di hadapan peserta ICI 2025.

Lebih dari sekadar pencapaian teknologi, kehadiran Woosh menunjukkan komitmen Indonesia untuk membangun sistem transportasi berkelanjutan dan berbasis pelayanan prima kepada masyarakat. Suntana menambahkan bahwa pendekatan pembangunan ke depan akan lebih menekankan pada aspek keberlanjutan, efisiensi, serta kenyamanan dan keamanan pengguna jasa.

Transportasi Berkelanjutan Jadi Arah Pembangunan Nasional

Wamenhub memastikan bahwa pembangunan transportasi modern akan terus dilanjutkan dengan prinsip berkelanjutan. Pemerintah berupaya mengintegrasikan berbagai moda transportasi agar tercipta sistem mobilitas nasional yang efisien dan ramah lingkungan.

Hal ini sejalan dengan kebutuhan global saat ini, di mana transportasi yang rendah emisi dan terintegrasi menjadi kunci menghadapi tantangan perubahan iklim dan urbanisasi cepat. Proyek-proyek seperti LRT, MRT, BRT, dan kereta cepat akan terus didorong dalam skema yang inklusif dan terbuka bagi investasi.

Dukungan Pemerintah Daerah Sangat Diperlukan

Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Suntana juga menyampaikan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan sarana transportasi. Daerah dapat berperan tidak hanya sebagai pengguna, tetapi juga sebagai mitra aktif dalam penyediaan lahan, perizinan, hingga pengelolaan aset transportasi daerah.

Keterlibatan daerah dalam pembangunan sarana angkut komoditas lokal, misalnya, akan meningkatkan efisiensi distribusi dan mengurangi biaya logistik nasional. Selain itu, pelibatan masyarakat lokal dan pengusaha daerah dalam proyek transportasi akan memperkuat dampak ekonominya secara langsung.

Transportasi Modern Adalah Masa Depan Indonesia

Transportasi modern telah menjadi simbol kemajuan dan transformasi Indonesia menuju negara maju. Dengan dukungan infrastruktur yang mumpuni dan efisien, negara ini dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, mengatasi ketimpangan wilayah, dan memperkuat konektivitas antarpulau dan antarkota.

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan transportasi yang berkelanjutan, efisien, dan berorientasi pada pelayanan publik. Dari Woosh Jakarta–Bandung hingga rencana perluasan ke wilayah lain, visi transportasi Indonesia ke depan kini semakin jelas: cepat, cerdas, dan menyeluruh.

Terkini

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:22 WIB

Hutama Karya Rayakan Harhubnas Dengan Jembatan Ikonik

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:21 WIB

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:19 WIB

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:17 WIB