Rabu, 10 September 2025

ESDM Dorong Green Hydrogen Wujudkan Energi Bersih

ESDM Dorong Green Hydrogen Wujudkan Energi Bersih
ESDM Dorong Green Hydrogen Wujudkan Energi Bersih

JAKARTA - WAKIL Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, menekankan bahwa listrik tenaga panas bumi (PLTP) berbasis hidrogen memiliki potensi besar untuk mempercepat transisi energi di Indonesia maupun global. Green hydrogen bersifat fleksibel dan bisa menjadi komoditas ekspor strategis di masa depan.

“Green hydrogen diyakini akan menjadi game changer dalam transisi energi global karena fleksibel dan berpotensi menjadi komoditas ekspor di masa depan,” ujar Yuliot. Pernyataan ini menegaskan komitmen pemerintah untuk mengembangkan energi bersih yang berkelanjutan dan memanfaatkan sumber daya domestik.

Green hydrogen merupakan hasil integrasi teknologi hidrogen dengan PLTP, yang memungkinkan listrik dihasilkan tanpa emisi karbon tambahan. Selain mendukung target transisi energi, teknologi ini juga meningkatkan ketahanan energi nasional dan potensi ekspor energi ramah lingkungan.

Baca Juga

Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Timnas U23 Garuda

Groundbreaking PLTP Hidrogen di Ulubelu

Yuliot menyampaikan hal tersebut usai meresmikan groundbreaking proyek PLTP berbasis hidrogen di Ulubelu, Lampung. Acara ini dihadiri Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Todotua Pasaribu, serta jajaran direksi PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.

Proyek ini dirancang sebagai laboratorium energi bersih dengan empat unit PLTP berkapasitas total 220 MW. Seluruh operasional mengikuti standar Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) Pertamina Group serta diawasi pemerintah. Hal ini memastikan proyek aman, ramah lingkungan, dan menjadi contoh praktik terbaik energi bersih di Indonesia.

Groundbreaking ini juga menandai langkah konkret pemerintah dalam mendukung pembangunan energi hijau, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam peta energi global.

Best Practice untuk Energi Nasional

Yuliot menekankan, pengalaman dari proyek Ulubelu akan menjadi best practice yang bisa direplikasi di berbagai wilayah Indonesia. Dengan integrasi hidrogen ke sistem panas bumi, proyek ini menjadi model pengembangan energi bersih yang dapat diterapkan di lokasi lain.

“Proyek juga berfungsi sebagai uji kelayakan komersial, meliputi biaya produksi, efisiensi teknologi, dan model bisnis,” ujar Yuliot. Artinya, selain aspek teknis, proyek ini juga menjadi laboratorium ekonomi energi bersih, yang menguji kelayakan bisnis green hydrogen untuk pasar nasional maupun internasional.

Proyek ini diharapkan mendorong inovasi dalam teknologi energi terbarukan, mempercepat adopsi teknologi ramah lingkungan, dan membentuk standar operasional baru yang bisa menjadi rujukan bagi proyek serupa di masa depan.

Ulubelu: Lokasi Strategis Proyek Hidrogen

Pemilihan Ulubelu sebagai lokasi proyek bukan tanpa alasan. Kawasan ini memiliki infrastruktur panas bumi mapan, pasokan listrik stabil, fasilitas cooling tower, dan dekat dengan jalur distribusi Sumatera–Jawa. Faktor-faktor ini menjadikan Ulubelu ideal untuk menguji integrasi hidrogen ke jaringan energi dan pasar industri.

Selain itu, lokasi ini memungkinkan pengawasan dan pengoperasian proyek lebih efisien. Ketersediaan fasilitas pendukung dan konektivitas energi yang kuat juga menjadi alasan utama pemilihan Ulubelu sebagai laboratorium energi bersih berskala besar.

Dengan lokasi strategis ini, proyek green hydrogen dapat menjadi pusat pembelajaran teknologi energi bersih sekaligus meningkatkan kapasitas industri dalam mengelola energi terbarukan.

Dampak Energi Bersih bagi Masyarakat dan Bangsa

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyebut proyek PLTP berbasis hidrogen sebagai tonggak sejarah energi Indonesia. “Ini menunjukkan bahwa transisi energi bisa diwujudkan dengan mengandalkan energi bersih dari tanah air sendiri,” ujarnya.

Simon menambahkan, fasilitas ini diharapkan tidak hanya memperkuat bauran energi bersih nasional, tetapi juga memberi manfaat langsung bagi masyarakat sekitar. Kehadiran green hydrogen plant di Ulubelu diharapkan menjadi simbol kemajuan bangsa, sekaligus contoh nyata penerapan energi bersih yang berkelanjutan dan efisien.

Pemerintah optimistis bahwa teknologi green hydrogen akan mendorong Indonesia menjadi pemain utama dalam transisi energi global. Proyek ini menunjukkan bahwa inovasi energi bersih bisa diterapkan secara nyata, mendukung target pengurangan emisi karbon, dan memperkuat posisi Indonesia dalam peta energi dunia.

Dengan keberhasilan proyek ini, PLTP berbasis hidrogen tidak hanya berfungsi sebagai sumber listrik ramah lingkungan, tetapi juga membuka peluang bagi industri lokal, ekspor, dan pengembangan teknologi energi hijau di seluruh Indonesia.

Keberadaan proyek ini sekaligus memperlihatkan komitmen pemerintah untuk mendorong transisi energi secara nyata, memanfaatkan sumber daya domestik, dan memberikan manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan yang berkelanjutan bagi seluruh masyarakat.

Sindi

Sindi

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

8 Mobil Listrik Modern Hadir dengan Aplikasi Canggih

8 Mobil Listrik Modern Hadir dengan Aplikasi Canggih

Makanan Tradisional Jepang Mendukung Umur Panjang Sehat

Makanan Tradisional Jepang Mendukung Umur Panjang Sehat

ASUS Zenbook Pro 14 Duo OLED: Laptop Dua Layar untuk Kreator

ASUS Zenbook Pro 14 Duo OLED: Laptop Dua Layar untuk Kreator

BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi, Waspada Seluruh Perairan

BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi, Waspada Seluruh Perairan

Kenaikan Cabai, Harga Sembako Jatim Masih Terkendali

Kenaikan Cabai, Harga Sembako Jatim Masih Terkendali