KAI Siapkan 1.080 Kereta Tambahan untuk Lebaran 2025: Tiket Dijual Mulai 23 Februari

KAI Siapkan 1.080 Kereta Tambahan untuk Lebaran 2025: Tiket Dijual Mulai 23 Februari

JAKARTA - Menjelang musim mudik Lebaran 2025, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, siap meluncurkan 1.080 perjalanan kereta tambahan yang akan beroperasi khusus untuk memenuhi tingginya permintaan penumpang selama periode angkutan Lebaran. Langkah ini diharapkan bisa mengakomodasi kebutuhan perjalanan masyarakat yang ingin merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman mereka.

Anne Purba, selaku Vice President Public Relation KAI, mengungkapkan bahwa penjualan tiket untuk perjalanan kereta api tambahan ini akan dimulai pada hari Minggu, 23 Februari 2025, tepat pukul 00.00 WIB. "Bagi masyarakat yang belum mendapatkan tiket mudik di tanggal-tanggal favorit, bisa memanfaatkan adanya KA tambahan ini," ujar Anne saat memberikan keterangan resmi pada Sabtu, 22 Februari 2025.

Pemesanan Tiket dan Jadwal Keberangkatan

Proses pemesanan tiket kereta api ini akan sedikit berbeda berdasarkan jenis layanan dan destinasi. Untuk perjalanan kereta jarak jauh, tiket dapat dibeli mulai dari 45 hari sebelum tanggal keberangkatan. Sedangkan, untuk kereta api lokal, penjualan dimulai 30 hari sebelum hari H. Ada juga beberapa kereta yang hanya dapat dipesan sekitar seminggu sebelum jadwal perjalanan.

Periode operasional untuk kereta tambahan ini dimulai dari H-10 Lebaran, yakni 21 Maret 2025, hingga H+8 setelah Lebaran, yaitu 9 April 2025. Sementara untuk perjalanan H+9 dan H+10 dapat dipesan masing-masing pada 24 dan 25 Februari 2025. Ini berarti masyarakat Indonesia memiliki kesempatan selama 22 hari untuk merencanakan perjalanan mudik mereka dengan menggunakan layanan kereta api.

Kapasitas Tempat Duduk dan Kenyamanan Penumpang

Langkah strategis KAI menambah jumlah kereta api ini adalah bagian dari upaya mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang. Setiap tahunnya, permintaan tiket kereta api mengalami peningkatan signifikan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Dengan menambah kapasitas tempat duduk, KAI berharap lebih banyak penumpang yang dapat melakukan perjalanan dengan lancar tanpa harus khawatir kehabisan tiket.

Anne Purba menambahkan, "KAI memahami bahwa Lebaran adalah momen penting bagi masyarakat Indonesia untuk berkumpul bersama keluarga. Oleh karena itu, KAI menambah kapasitas tempat duduk untuk memberikan lebih banyak pilihan perjalanan dan mengakomodasi tingginya permintaan pelanggan yang akan mudik ataupun berlibur pada saat Lebaran."

Pengalaman Perjalanan Mewah dengan Java Priority

Salah satu layanan unggulan yang ditawarkan KAI di antara kereta tambahan ini adalah KA Java Priority. Dikenal dengan kenyamanan dan kemewahan yang ditawarkan, Java Priority memberikan pengalaman berharga bagi penumpang yang ingin menikmati perjalanan yang lebih santai dan berkelas. Keberadaan KA ini membawa standar baru dalam perjalanan kereta api di Indonesia dan menjadi pilihan bagi mereka yang mengutamakan layanan premium.

Antisipasi Lonjakan Penumpang dan Kesiapan KAI

Dengan penambahan lebih dari seribu kereta, KAI berada dalam posisi siaga untuk menghadapi musim mudik. Tidak bisa dipungkiri bahwa Lebaran merupakan puncak dari lonjakan penumpang, di mana jutaan orang bergerak dari satu kota ke kota lain demi merayakan momen bersama orang terkasih. Proyeksi peningkatan penumpang ini mengharuskan KAI untuk melakukan berbagai persiapan, termasuk dari sisi operasional hingga pelayanan kepada penumpang.

Penjualan tiket yang dimulai pada tengah malam diharapkan dapat memberikan kesempatan yang adil kepada semua lapisan masyarakat untuk mendapatkan tiket. KAI juga mengingatkan bahwa tiket dapat dibeli melalui berbagai saluran pembelian resmi seperti aplikasi KAI Access, website resmi KAI, dan mitra penjualan tiket online lainnya.

Langkah Berkelanjutan dalam Peningkatan Layanan

Dengan menambah perjalanan kereta api, KAI menunjukkan komitmen berkelanjutannya untuk meningkatkan layanan dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Ini sejalan dengan rencana perusahaan yang tidak hanya berfokus pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga mempertimbangkan peningkatan kualitas layanan di masa depan.

Peningkatan layanan ini juga diharapkan mampu mendongkrak citra positif perusahaan dan mendukung program pemerintah dalam meningkatkan penggunaan transportasi publik, mengurangi kemacetan serta dampak negatif terhadap lingkungan.