Batu Mars Terbesar di Dunia Terjual Seharga Rp88 Miliar di Pelelangan
- Jumat, 10 Oktober 2025

JAKARTA - Penemuan spesies laba-laba baru di Thailand bukan hanya menambah daftar kekayaan keanekaragaman hayati dunia, tetapi juga mengungkap fenomena biologis langka: gynandromorph bilateral—kondisi ketika satu individu memiliki dua karakteristik kelamin yang berbeda dalam satu tubuh.
Temuan ini menjadi sorotan para ilmuwan karena tidak hanya unik secara morfologis, tetapi juga membuka peluang untuk memahami lebih dalam proses genetik dan perkembangan biologis pada hewan.
Laba-laba tersebut memiliki penampilan mencolok: tubuhnya terbelah hampir sempurna di tengah, dengan sisi kiri berwarna oranye tua dan sisi kanan putih keabu-abuan. Perbedaan warna ini mencerminkan perbedaan jenis kelamin biologisnya—satu sisi tubuhnya betina, sementara sisi lainnya jantan.
Baca Juga10 Strategi Jual Tanaman Hidroponik ke Restoran Cepat Untung
Penemuan di Kawasan Hutan Thailand Barat
Spesies ini ditemukan oleh tim peneliti dari Universitas Chulalongkorn dan Universitas Ubon Ratchathani saat melakukan survei keanekaragaman hayati di kawasan hutan Phanom Thuan, Thailand Barat. Lokasi tersebut tidak jauh dari ibu kota Bangkok, dan dikenal sebagai salah satu wilayah yang masih menyimpan banyak spesies endemik yang belum terdokumentasi.
Bagi tim ilmuwan, temuan ini sangat penting. Tidak hanya karena laba-laba tersebut merupakan spesies baru, tetapi juga karena fenomena gynandromorph bilateral yang jarang sekali terjadi di alam. “Spesimen ini menunjukkan perbedaan jenis kelamin secara visual yang sangat jelas di antara dua sisi tubuhnya,” ujar salah satu peneliti dalam laporan awal.
Dimorfisme Seksual yang Sangat Mencolok
Fenomena dimorfisme seksual—perbedaan tampilan fisik antara jantan dan betina dalam satu spesies—bukan hal asing di dunia hewan. Namun, pada laba-laba baru ini, perbedaan tersebut tampak ekstrem.
Secara umum, laba-laba betina dari spesies ini memiliki warna dominan cokelat-oranye, sementara laba-laba jantan tampil dengan warna putih berbintik-bintik. Ketika kedua karakteristik ini muncul dalam satu individu, hasilnya adalah penampilan setengah jantan dan setengah betina yang sangat mencolok dan menarik perhatian ilmuwan.
Fenomena serupa juga ditemukan pada sejumlah hewan lain seperti burung merak, burung grosbeak berdada mawar, burung kardinal utara, lebah nokturnal, dan beberapa jenis serangga tongkat. Namun, kemunculannya pada spesies laba-laba yang baru ditemukan ini menjadi catatan penting dalam dunia zoologi.
Gynandromorph: Proses Biologis di Balik Fenomena
Jenis kelamin biologis pada makhluk hidup biasanya ditentukan oleh kombinasi kromosom seks. Pada manusia dan sejumlah spesies lain, jantan memiliki kromosom XY dan betina XX. Sementara pada beberapa serangga dan burung, sistem yang digunakan adalah Z dan W.
Fenomena gynandromorph terjadi ketika pada tahap awal perkembangan embrio, pembelahan kromosom tidak berlangsung secara merata. Normalnya, sel jantan XY akan menduplikasi kromosom menjadi XXYY dan membelah menjadi dua sel XY. Namun, pada individu gynandromorph, proses ini bisa menyimpang, misalnya menjadi satu sel X dan satu sel XYY.
Jika kesalahan pembelahan ini terjadi pada tahap sangat awal, organisme yang terbentuk akan membawa dua jenis sel seksual yang berbeda, berkembang menjadi individu dengan dua karakteristik kelamin dalam satu tubuh. Hasilnya adalah makhluk dengan penampilan bilateral: satu sisi jantan dan sisi lainnya betina.
Kondisi Langka Namun Sudah Terdokumentasi
Fenomena ini tergolong langka tetapi bukan pertama kali terjadi. Kasus gynandromorph telah tercatat pada sejumlah spesies, mulai dari burung hingga serangga. Namun, yang membuat temuan ini istimewa adalah kemunculannya pada spesies laba-laba yang baru pertama kali diidentifikasi ilmuwan.
Dengan warna tubuh yang kontras dan pembagian morfologis yang jelas, laba-laba ini memberikan gambaran nyata bagaimana mekanisme perkembangan seksual dapat menyimpang dari pola umum, namun tetap menghasilkan individu yang hidup dan berkembang.
Nama Ilmiah Terinspirasi dari Manga Jepang
Sebagai spesies baru, laba-laba ini diberi nama ilmiah Damarchus inazuma. Nama tersebut diambil dari karakter dalam manga Jepang populer “One Piece” yang dikenal memiliki kemampuan mengubah jenis kelamin antara jantan dan betina.
Pilihan nama ini dianggap relevan karena menggambarkan karakteristik biologis laba-laba tersebut. Pemberian nama spesies sering kali mencerminkan keunikan atau ciri khas yang membedakannya dari spesies lain—dan dalam kasus ini, perubahan dan percampuran karakter seksual menjadi ciri paling menonjol.
Makna Ilmiah dari Penemuan Ini
Bagi komunitas ilmiah, penemuan ini bukan hanya tentang penambahan satu spesies baru ke dalam daftar biodiversitas dunia. Laba-laba gynandromorph ini menjadi pintu masuk untuk penelitian lebih lanjut mengenai:
Mekanisme genetik dan kromosom pada arthropoda,
Adaptasi dan kelangsungan hidup individu dengan dua karakter kelamin,
serta implikasinya terhadap pemahaman evolusi spesies laba-laba.
Kondisi gynandromorph juga dapat membantu peneliti memahami bagaimana pembelahan sel pada tahap awal perkembangan bisa membentuk variasi morfologis ekstrem, yang selama ini jarang teramati secara langsung di alam liar.
Penemuan yang Perlu Dilestarikan
Kawasan hutan Phanom Thuan tempat laba-laba ini ditemukan menjadi salah satu ekosistem penting bagi keberlangsungan keanekaragaman hayati Asia Tenggara. Temuan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa masih banyak spesies unik yang belum terungkap dan berpotensi hilang jika habitatnya tidak dilindungi.
Dengan semakin maraknya deforestasi dan alih fungsi lahan, temuan seperti Damarchus inazuma memperkuat pentingnya penelitian dan konservasi di kawasan tropis. Laba-laba ini bukan hanya makhluk kecil yang unik, tetapi cermin dari kompleksitas dan keajaiban alam.

Aldi
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
5 Drama Korea Lee Jun Ho Wajib Tonton di Netflix
- 10 Oktober 2025
2.
Keistimewaan Hari Jumat, Ini 5 Alasan Berselawat Nabi
- 10 Oktober 2025
3.
Uji Tabrak Ungkap Cacat Komponen, Hyundai Santa Fe Kena Recall
- 10 Oktober 2025
4.
BMKG Peringatkan Hujan Merata di Kota Besar Indonesia Hari Ini
- 10 Oktober 2025
5.
Cuaca Ekstrem Akibat Sirkulasi Siklonik, BMKG Waspadai 5 Wilayah
- 10 Oktober 2025