
JAKARTA - Upaya modernisasi armada PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) memasuki babak baru setelah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui alokasi anggaran sebesar Rp4 triliun untuk pengadaan tiga kapal penumpang baru. Ketiga kapal tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan 2028, sekaligus menggantikan kapal-kapal tua yang telah melampaui usia teknis.
Humas PT Pelni, Ditto Pappalinda, menyampaikan kabar ini dalam acara bincang-bincang bersama media di Kupang, Kamis malam. Pada kesempatan yang sama, ia juga memperkenalkan Kepala Cabang PT Pelni Kupang yang baru, Selamat Yanuardi.
"Alhamdulilah PT Pelni sudah mendapatkan ketu palu dari DPR RI beberapa waktu lalu, untuk pelunasan kapal penumpang baru, sehingga total perusahaan sudah mendapatkan suntikan PMN di tahun 2024-2025 total Rp4 triliun untuk pembelian tiga kapal baru," kata Ditto.
Baca JugaCek Harga BBM Pertamina Terbaru Oktober 2025 di Seluruh Wilayah
Pengganti Kapal Tua
Menurut Ditto, kapal-kapal baru itu disiapkan untuk menggantikan armada lama yang selama ini masih melayani rute penting di wilayah Indonesia, termasuk Nusa Tenggara Timur (NTT). Tiga kapal yang akan segera dipensiunkan adalah KM Umsini, KM Lawit, dan KM Kelimutu, yang rata-rata usianya sudah mencapai 40 tahun.
"Ketiga kapal itu rata-rata usianya sudah mencapai 40 tahun. Karena itu akan digantikan dengan kapal baru," jelasnya.
Ia menambahkan, bagi masyarakat yang selama ini sering menggunakan kapal-kapal tersebut, waktunya kini tinggal menghitung mundur.
"Untuk warga Kupang yang dilayani oleh KM Umsini dan Lawit, mulai menghitung mundur operasinya. Silakan bernostalgia dengan KM Umsini dan Lawit, rawat kapalnya dengan baik di sisa waktu yang ada," ujar Ditto.
Armada Nasional Pelni
Hingga kini, Pelni memiliki 26 kapal penumpang yang tersebar melayani berbagai wilayah Indonesia. Namun, Ditto mengakui bahwa 12 di antaranya telah melewati usia teknis, sehingga perlu segera digantikan.
Langkah penggantian kapal lama dengan kapal baru menjadi bagian dari strategi Pelni dalam menjaga keselamatan dan kenyamanan pelayaran, sekaligus mendukung konektivitas maritim Indonesia.
"Manajemen secara bertahap dengan dukungan pemerintah, setiap tahun akan mengajukan penyertaan modal negara (PMN) untuk membeli kapal penumpang baru," katanya.
Rencana Jangka Panjang
Pelni menargetkan dalam periode 2024 hingga 2029, perusahaan akan terus mengajukan PMN untuk pembelian kapal penumpang baru. Hal ini dilakukan agar seluruh kapal yang sudah menua dapat diganti secara bertahap tanpa mengurangi jumlah armada yang beroperasi.
"Jadi dari tahun 2024 sampai tahun 2029 kita akan terus mengajukan PMN ke pemerintah, untuk pembelian kapal baru, sehingga 12 kapal yang sudah melewati usia teknis segera diganti," jelas Ditto.
Meski demikian, jumlah kapal penumpang yang dimiliki Pelni akan tetap 26 unit. Namun, Ditto menegaskan bahwa apabila pemerintah ingin menambah jumlah armada, Pelni tentu menyambut baik langkah tersebut.
"Jumlahnya akan tetap sama, yakni tetap berjumlah 26 unit kapal penumpang. Tetapi jika pemerintah ingin menambah lagi, Pelni akan sangat menerimanya guna mendukung sektor maritim di Indonesia," tegasnya.
Dukungan DPR dan Pemerintah
Persetujuan DPR atas anggaran Rp4 triliun untuk tiga kapal baru menjadi bukti nyata dukungan pemerintah terhadap peningkatan layanan transportasi laut. Langkah ini sekaligus memperlihatkan komitmen negara dalam memperkuat sektor maritim yang strategis bagi konektivitas antarwilayah kepulauan.
Dengan kapal-kapal baru yang lebih modern, Pelni diharapkan mampu memberikan pelayanan yang lebih baik, baik dari sisi kenyamanan maupun keselamatan penumpang. Modernisasi armada juga sejalan dengan visi besar Indonesia sebagai negara maritim yang tangguh dan berdaya saing.
Harapan Masyarakat
Bagi masyarakat yang selama ini mengandalkan kapal Pelni sebagai moda transportasi utama, penggantian kapal tua dengan kapal baru menjadi angin segar. Selain memberi pengalaman berlayar yang lebih nyaman, keberadaan kapal baru diyakini dapat meningkatkan keandalan jadwal pelayaran, terutama di wilayah-wilayah terpencil yang sangat bergantung pada transportasi laut.
Pembaruan armada juga diharapkan dapat mengurangi biaya perawatan kapal tua yang selama ini sering menyedot anggaran. Dengan demikian, efisiensi operasional Pelni bisa meningkat dan pelayanan kepada masyarakat lebih maksimal.
Modernisasi armada PT Pelni melalui pengadaan tiga kapal baru senilai Rp4 triliun yang didukung DPR merupakan langkah strategis untuk memperkuat konektivitas laut Indonesia. Dengan rencana jangka panjang hingga 2029, Pelni berupaya mengganti seluruh kapal tua agar tetap menjaga keselamatan, kenyamanan, serta mendukung pembangunan sektor maritim nasional.
Dengan hadirnya kapal baru pada 2028, masyarakat tidak hanya bisa bernostalgia dengan kapal legendaris seperti KM Umsini, KM Lawit, dan KM Kelimutu, tetapi juga menantikan pengalaman berlayar yang lebih baik di masa mendatang.

Aldi
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
5 Drama Korea Lee Jun Ho Wajib Tonton di Netflix
- 10 Oktober 2025
2.
Keistimewaan Hari Jumat, Ini 5 Alasan Berselawat Nabi
- 10 Oktober 2025
3.
Uji Tabrak Ungkap Cacat Komponen, Hyundai Santa Fe Kena Recall
- 10 Oktober 2025
4.
BMKG Peringatkan Hujan Merata di Kota Besar Indonesia Hari Ini
- 10 Oktober 2025
5.
Cuaca Ekstrem Akibat Sirkulasi Siklonik, BMKG Waspadai 5 Wilayah
- 10 Oktober 2025