
JAKARTA - Indonesia tengah menghadapi momen penting berupa bonus demografi, di mana jumlah penduduk usia produktif diprediksi lebih besar dibandingkan usia non-produktif.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan, bonus demografi akan memberikan manfaat optimal hanya jika diiringi peningkatan produktivitas tenaga kerja yang nyata dan berkelanjutan.
“Produktivitas tenaga kerja memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Menaker dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2025.
Baca Juga
Ia menekankan, bonus demografi bukan sekadar angka statistik, melainkan peluang emas yang harus dimanfaatkan melalui tenaga kerja berkualitas, kompeten, dan produktif. Tanpa produktivitas yang memadai, bonus demografi justru bisa menjadi tantangan bagi pembangunan nasional.
Tantangan Struktur Ketenagakerjaan
Menaker menggarisbawahi bahwa peningkatan produktivitas tidak bisa dilepaskan dari struktur ketenagakerjaan Indonesia saat ini. Sebagian besar tenaga kerja, sekitar 85 persen, memiliki pendidikan maksimal SMA/SMK.
Selain itu, lebih dari 60 persen bekerja di sektor informal, yang cenderung minim pelatihan produktivitas dan pengembangan kompetensi.
“Seluruh pihak sudah memahami arah kebijakan dan langkah yang perlu dilakukan, tetapi keberhasilan terletak pada penerapan yang efektif dan berkelanjutan,” tegas Menaker.
Ia menambahkan bahwa strategi peningkatan produktivitas harus bersifat holistik, mulai dari individu, perusahaan, hingga skala nasional, agar memberikan efek nyata terhadap pertumbuhan ekonomi.
Penguatan Kapasitas SDM Produktivitas
Untuk menghadapi tantangan tersebut, Kemnaker mengambil langkah konkret melalui penguatan kapasitas sumber daya manusia.
Pada tingkat meso atau menengah, khususnya di sektor industri, Kemnaker bekerja sama dengan Asian Productivity Organization (APO) yang memiliki sekitar 200 Productivity Specialist.
Di sisi lain, Kemnaker menargetkan pembentukan 500 Ahli Produktivitas bersertifikat melalui Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) pada tahun ini.
Menaker menjelaskan, Kemnaker sedang mengkaji penyetaraan kedua skema ini agar dapat saling melengkapi dan mendorong peningkatan produktivitas nasional secara lebih terstruktur.
“Kita punya target tahun depan para ahli produktivitas ini dapat menjadi champion, melakukan perubahan di berbagai perusahaan, sebagaimana dilakukan di negara-negara seperti Jepang, Vietnam, dan Thailand,” ujarnya.
Talent and Innovation Hub: Pusat Pengembangan Kompetensi
Selain sertifikasi dan pelatihan, Kemnaker membangun Talent and Innovation Hub di balai-balai pelatihan kerja. Pusat pengembangan ini dirancang untuk menjadi tempat pembinaan kompetensi tenaga kerja berbasis produktivitas, sekaligus mencetak tenaga kerja bersertifikat yang mampu meningkatkan kinerja dan daya saing perusahaan.
Program pelatihan ini menekankan keterampilan teknis dan pengembangan mindset produktif. Lulusan dari hub ini tidak hanya siap menghadapi tuntutan industri modern, tetapi juga memiliki kemampuan inovasi dan pemecahan masalah yang dibutuhkan di dunia kerja yang dinamis.
Membangun Budaya Produktif
Kemnaker juga mendorong pembangunan budaya produktif melalui berbagai program enabler, salah satunya siniar bertema produktivitas. Inisiatif ini bertujuan memperluas kesadaran, pola pikir, dan praktik produktif di kalangan tenaga kerja dan dunia usaha.
“Kita ingin membangun Indonesia yang produktif. Artinya kita juga harus fokus pada aspek manusia. People, process, product, dan policy. Ada 4P yang harus menjadi concern kita,” jelas Menaker.
Keempat elemen tersebut menjadi landasan strategi nasional untuk menciptakan tenaga kerja yang produktif, berdaya saing, dan mampu menghadapi tantangan global.
Sinergi Multi-Level dan Dampak Ekonomi
Peningkatan produktivitas tidak bisa dilakukan secara parsial. Menaker menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, industri, akademisi, dan tenaga kerja itu sendiri.
Dengan pendekatan multi-level, diharapkan ada efek domino yang mendorong pertumbuhan produktivitas individu, peningkatan kinerja perusahaan, dan akhirnya pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Bonus demografi menjadi momentum strategis karena usia produktif Indonesia diprediksi akan mencapai puncaknya dalam beberapa tahun ke depan.
Dengan persiapan yang tepat, tenaga kerja muda Indonesia tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan pasar domestik, tetapi juga bersaing di tingkat global.
Fokus pada Sektor Informal
Menaker juga menyoroti sektor informal yang mempekerjakan sebagian besar tenaga kerja. Untuk menjangkau kelompok ini, Kemnaker menyiapkan program inklusif yang memungkinkan mereka meningkatkan kapasitas diri, produktivitas, dan pendapatan.
Langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk tidak meninggalkan satu pun segmen tenaga kerja dalam upaya peningkatan produktivitas nasional.
Produktivitas tenaga kerja merupakan kunci bagi Indonesia untuk memanfaatkan bonus demografi secara optimal. Melalui program pelatihan, sertifikasi, Talent and Innovation Hub, dan pembangunan budaya produktif, Kemnaker menyiapkan tenaga kerja yang siap menghadapi tantangan global.
Dengan strategi yang terarah dan berkelanjutan, bonus demografi bukan sekadar angka statistik, melainkan peluang besar untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menyiapkan Indonesia sebagai negara dengan tenaga kerja produktif dan berdaya saing tinggi di dunia internasional.
Indonesia, dengan populasi muda yang besar, memiliki potensi untuk menjadi kekuatan ekonomi global jika produktivitas tenaga kerja ditingkatkan secara sistematis dan inklusif.
Menaker Yassierli menegaskan, transformasi produktivitas bukan pilihan, tetapi keharusan strategis bagi masa depan bangsa.

Sindi
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Pet123 Indonesia: Belanja Online Kebutuhan Hewan Aman dan Terpercaya
- Rabu, 08 Oktober 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Spesifikasi Lengkap Samsung Galaxy Tab S11 Series Tablet Premium
- 08 Oktober 2025
2.
Ramalan 4 Zodiak: Keberuntungan dan Keberlimpahan 8 Oktober 2025
- 08 Oktober 2025
3.
Prediksi Keuangan Shio 8 Oktober 2025, Stabil dan Menguntungkan
- 08 Oktober 2025
4.
3 Destinasi Wisata Hemat di Malang untuk Liburan Seru Keluarga
- 08 Oktober 2025