
JAKARTA - Kebijakan terbaru TNI Angkatan Darat (TNI AD) membuka peluang lebih luas bagi generasi muda untuk bergabung sebagai prajurit.
Melalui penyesuaian syarat tinggi badan dan usia pendaftar, rekrutmen TNI AD kini dinilai semakin inklusif, sekaligus menjawab kebutuhan negara akan jumlah pasukan yang lebih besar di tengah dinamika pertahanan global.
Wakil Panglima TNI, Jenderal Tandyo Budi Revita, menegaskan bahwa keputusan melonggarkan syarat tersebut bukan sekadar perubahan administratif, melainkan langkah strategis dalam memperkuat sistem pertahanan semesta.
Baca JugaHarga Mobil Listrik Oktober 2025, Pilihan Stabil dan Kompetitif
Ia menepis anggapan bahwa standar kualitas akan menurun hanya karena syarat tinggi badan diturunkan atau batas usia dinaikkan.
“Karena kita kan butuh lebih banyak pasukan ya, jadi usia kita tambahin, kemudian bukan berarti kita mengurangi kualitas kan ya. Karena kalau orang tinggi kan belum tentu lebih kuat dari yang pendek,” kata Tandyo.
Fokus pada Kebutuhan Jumlah Pasukan
Perubahan persyaratan ini, menurut Tandyo, difokuskan terlebih dahulu pada TNI AD. Alasannya, Angkatan Darat tengah memperluas pembangunan sejumlah batalion baru di berbagai wilayah teritorial.
Langkah tersebut membutuhkan personel dalam jumlah besar agar struktur pertahanan di daerah dapat semakin kokoh.
“Sekarang ini kan yang banyak dibangun kan AD,” ujarnya.
Tandyo menjelaskan, keputusan tersebut erat kaitannya dengan kebutuhan memperkuat pertahanan rakyat semesta (sishankamrata), sebuah konsep yang mengandalkan keterlibatan banyak personel dalam upaya menjaga kedaulatan negara.
Belajar dari Konflik Global
Wakil Panglima TNI itu juga menyinggung dinamika geopolitik dunia. Menurutnya, perang yang berlangsung antara Ukraina dan Rusia memberi banyak pelajaran tentang pentingnya ketersediaan pasukan dalam jumlah besar.
“Kalau kita kan menganut sishankamrata ya, jadi bagaimana kita nanti menyiapkan perang berlarut itu kan butuh pasukan banyak. Kita belajar dari perang Ukraina-Rusia, kan lebih banyak tentara bayaran kan?” kata Tandyo.
Ia menambahkan, ancaman pertahanan bisa muncul setiap saat. Oleh sebab itu, persiapan melalui rekrutmen yang lebih terbuka menjadi salah satu langkah antisipasi strategis. “Jadi kita harus nyiapin, ancaman kan datang setiap saat,” lanjutnya.
Detail Perubahan Syarat Rekrutmen
Sejalan dengan penjelasan Wakil Panglima TNI, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana merinci perubahan dalam proses rekrutmen calon prajurit Bintara dan Tamtama.
Menurut Wahyu, tinggi badan minimal yang sebelumnya 163 sentimeter (cm) kini diturunkan menjadi 158 cm. Selain itu, batas usia maksimal pendaftar juga dinaikkan dari 22 tahun menjadi 24 tahun.
“Perubahan persyaratan rekrutmen Bintara dan Tamtama TNI AD memang dilakukan dengan sejumlah pertimbangan yang matang,” kata Wahyu.
Lebih Banyak Putra-Putri Bisa Mengabdi
Wahyu menambahkan, tujuan dari penyesuaian syarat tersebut adalah agar semakin banyak putra-putri terbaik bangsa yang memiliki semangat dan kemampuan bisa berkesempatan menjadi prajurit.
Sebab, banyak calon sebelumnya yang gagal hanya karena perbedaan beberapa sentimeter dari syarat tinggi badan minimal.
“Banyak calon yang sebenarnya memenuhi seluruh kualifikasi, tetapi tidak bisa mendaftar hanya karena selisih beberapa sentimeter. Dengan penyesuaian ini, kita berharap bisa menjaring lebih banyak calon prajurit yang berkualitas, berpotensi, dan punya motivasi kuat untuk mengabdi,” ungkapnya.
Kesempatan Luas Bagi Generasi Muda
Kebijakan ini juga disambut baik oleh kalangan muda yang menaruh minat tinggi pada karier militer. Penurunan syarat tinggi badan dipandang membuka jalan bagi banyak calon yang memiliki kemampuan fisik dan mental mumpuni, meski secara postur tidak memenuhi syarat lama.
Selain itu, peningkatan batas usia dinilai memberi ruang tambahan bagi mereka yang membutuhkan waktu lebih lama untuk mempersiapkan diri, baik secara fisik maupun akademis.
Menjawab Kebutuhan Pertahanan Jangka Panjang
Penyesuaian syarat rekrutmen ini bukan hanya soal jumlah, tetapi juga strategi jangka panjang. Pemerintah dan TNI melihat bahwa kebutuhan pertahanan nasional tidak bisa hanya bertumpu pada teknologi, melainkan tetap memerlukan personel dalam jumlah besar yang siap menghadapi berbagai skenario ancaman.
Dalam konteks pembangunan kekuatan militer, jumlah pasukan yang cukup akan menopang fungsi pertahanan di semua lini, mulai dari teritorial hingga tingkat pusat. Hal ini sejalan dengan konsep sishankamrata yang mengedepankan keterlibatan seluruh komponen bangsa.
Transparansi Tetap Dijaga
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) sebelumnya juga menegaskan bahwa proses masuk TNI AD tetap berlangsung secara transparan tanpa pungutan biaya. Penyesuaian syarat tidak berarti menurunkan standar seleksi, melainkan memberi kesempatan lebih luas.
Dengan demikian, kualitas calon prajurit tetap diprioritaskan melalui tahapan seleksi yang ketat. Para pendaftar tetap harus melewati uji kesehatan, tes kesamaptaan jasmani, psikologi, hingga wawancara.
Mengoptimalkan Potensi Bangsa
Secara keseluruhan, langkah TNI AD ini mencerminkan komitmen untuk mengoptimalkan potensi sumber daya manusia Indonesia.
Dengan melonggarkan syarat administratif, peluang generasi muda untuk mengabdi semakin besar, sementara kebutuhan negara atas pasukan dalam jumlah cukup juga dapat terpenuhi.
Kebijakan ini juga sekaligus mengirimkan pesan bahwa pertahanan negara adalah tanggung jawab bersama, di mana setiap individu berkesempatan untuk berkontribusi.
“Dengan adanya perubahan ini, kita ingin memastikan bahwa sebanyak mungkin putra-putri bangsa bisa punya peluang menjadi prajurit, tanpa terhambat faktor administratif,” tegas Wahyu.
Kedepannya, penyesuaian syarat rekrutmen ini diharapkan akan memperkuat basis personel TNI AD, menjawab tantangan pertahanan modern, serta mencetak prajurit-prajurit baru yang siap mengabdi demi bangsa dan negara.

Sindi
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Hasil Terkini Liga Champions: Bayern Kokoh, PSG Kalahkan Barcelona 2-1
- Kamis, 02 Oktober 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
Makna Hari Batik Nasional Sebagai Simbol Persatuan Budaya
- 02 Oktober 2025
3.
Hasil Villarreal vs Juventus: Duel Sengit Berakhir Imbang
- 02 Oktober 2025
4.
Persib Bandung Dorong Liga Indonesia Naik Peringkat Asia
- 02 Oktober 2025