Kamis, 02 Oktober 2025

STDev 2025 Seri III Dorong Pariwisata Regeneratif Indonesia

STDev 2025 Seri III Dorong Pariwisata Regeneratif Indonesia
STDev 2025 Seri III Dorong Pariwisata Regeneratif Indonesia

JAKARTA - Indonesia semakin menegaskan komitmennya terhadap pariwisata berkelanjutan melalui gelaran Sustainable Tourism Development Forum (STDev) 2025 Seri III, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bekerja sama dengan Indonesia Sustainable Tourism Council (ISTC). Forum ini hadir sebagai wadah strategis untuk membahas implementasi pariwisata regeneratif, sekaligus merayakan World Tourism Day 2025 yang jatuh pada 27 September lalu.

Menurut Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kemenpar, Frans Teguh, forum ini merupakan kelanjutan dari dua seri sebelumnya yang telah menekankan pentingnya pembangunan pariwisata berkelanjutan.

Dalam sambutannya secara daring di Jakarta, Rabu (30 September 2025), Frans menekankan bahwa STDev Seri III bertujuan mendorong percepatan transformasi sektor pariwisata nasional agar lebih regeneratif dan berkelanjutan.

Baca Juga

Stimulus Fiskal Dorong Pembangunan Gudang Kopdes Merah Putih

“Seri ketiga ini tidak terlepas dari pemikiran yang berkembang sejak seri pertama dan kedua. Kita ingin mendorong, mempercepat, dan memastikan pembangunan kepariwisataan berkelanjutan hadir sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan pariwisata nasional,” ujar Frans.

Kolaborasi Kemenpar dan ISTC

Forum ini menegaskan kolaborasi erat antara pemerintah dan lembaga quasi-government, yakni ISTC, untuk memperkuat sinergi dalam menggerakkan transformasi pariwisata Indonesia. Sejumlah narasumber dari berbagai bidang diundang untuk berbagi strategi dan praktik terbaik (best practices) terkait implementasi pariwisata regeneratif.

Frans berharap forum ini dapat memunculkan diskusi intensif sekaligus menghasilkan rekomendasi konkret bagi pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. “Mudah-mudahan hasil diskusi ini memperjelas komitmen kita. Dalam rangkaian Hari Pariwisata Dunia ini, kami mengharapkan berbagai inisiatif dari teman-teman dan penggiat pariwisata untuk berkolaborasi bersama,” kata Frans.

Fokus Pariwisata Bahari Berkelanjutan

Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi sekaligus anggota ISTC, Winda Mercedes Mingkid, membahas pentingnya pengembangan destinasi wisata bahari berkelanjutan. Ia menekankan perlunya:

Perencanaan wilayah laut atau marine spatial planning

Pemerintahan yang efektif

Kerja sama multisektor

Riset dan monitoring berkelanjutan

Menurut Winda, wisata bahari harus memberdayakan masyarakat pesisir, mendorong pekerja lokal, memastikan distribusi keuntungan yang adil, dan menciptakan mekanisme pendanaan berkelanjutan untuk memastikan dampak positif jangka panjang bagi komunitas lokal.

Sertifikasi Pariwisata Berkelanjutan

Guru Besar Bidang Manajemen Jasa Kepariwisataan Universitas Pelita Harapan, Diena M. Lemy, memaparkan pentingnya sertifikasi pariwisata berkelanjutan sebagai instrumen formal untuk:

Menjamin bisnis pariwisata beroperasi sesuai standar keberlanjutan

Meningkatkan kredibilitas usaha

Mengurangi risiko operasional

Menarik wisatawan yang peduli lingkungan

Mendorong perbaikan berkelanjutan di sektor pariwisata

Sertifikasi ini menjadi salah satu alat penting agar praktik pariwisata regeneratif dapat dijalankan secara sistematis dan diakui secara resmi.

Monitoring dan Observatorium Pariwisata

Guru Besar Ilmu Perencanaan Kota Universitas Sumatera Utara, Nurlisa Ginting, memaparkan strategi pengembangan Monitoring Center for a Sustainable Tourism Observatory (MCSTO) dan Sustainable Tourism Observatory (STO).

STO berfokus pada pemantauan dan pengelolaan dampak pariwisata terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi destinasi secara berkelanjutan.

MCSTO berfungsi sebagai pusat studi dan pendampingan destinasi wisata, untuk memastikan pariwisata memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal, dampak lingkungan dapat diminimalkan, dan rekomendasi kebijakan berbasis data dapat diterapkan.

Melalui kedua pusat ini, pemerintah dan pelaku industri pariwisata dapat memastikan bahwa transformasi menuju pariwisata regeneratif berjalan efektif dan berkelanjutan.

Lanjutan dari Seri Sebelumnya

STDev Seri III mengangkat tema “Sinergi Transformasi STDev dengan Pariwisata Regeneratif”, sebagai kelanjutan dari dua seri sebelumnya:

Seri I: membahas tata kelola dan kepemimpinan kepariwisataan

Seri II: menyoroti penguatan praktik berkelanjutan dan regeneratif

Seri III diharapkan dapat menjadi momentum untuk mengimplementasikan hasil diskusi menjadi langkah nyata dalam sektor pariwisata Indonesia

Dengan gelaran STDev 2025 Seri III, Indonesia menunjukkan keseriusannya dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dan regenerasi ke dalam sektor pariwisata. Melalui kolaborasi antara Kemenpar, ISTC, akademisi, dan pelaku industri, diharapkan:

Destinasi wisata dapat berkembang berkelanjutan

Komunitas lokal diberdayakan

Dampak lingkungan dan sosial dapat dikendalikan secara positif

Kebijakan berbasis data mendukung keputusan strategis sektor pariwisata

Forum ini menegaskan bahwa pariwisata Indonesia tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berkomitmen pada kelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan inovasi berkelanjutan, sejalan dengan tren global pariwisata regeneratif.

Aldi

Aldi

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

PGN Perkuat Peran Mitra Strategis Pembangunan Desa Tertinggal

PGN Perkuat Peran Mitra Strategis Pembangunan Desa Tertinggal

Menhub Pastikan Stasiun KRL JIS Rampung Dalam Bulan Ini

Menhub Pastikan Stasiun KRL JIS Rampung Dalam Bulan Ini

Bebas Biaya Perpanjangan SIM B1, Janji DPR untuk Sopir

Bebas Biaya Perpanjangan SIM B1, Janji DPR untuk Sopir

NTP Petani RI Tembus Level 124,36 Sepanjang September 2025

NTP Petani RI Tembus Level 124,36 Sepanjang September 2025

BPS Catat Harga Beras Medium Premium Turun September 2025

BPS Catat Harga Beras Medium Premium Turun September 2025