Hari Perhubungan Nasional 2025: Bakti Transportasi untuk Negeri
JAKARTA - Setiap 17 September, bangsa Indonesia memperingati Hari Perhubungan Nasional atau Harhubnas.
Tahun 2025 ini, peringatan tersebut menjadi semakin penting karena transportasi terus berkembang menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi sekaligus penghubung mobilitas masyarakat dari berbagai lapisan.
Harhubnas bukan hanya simbol penghormatan terhadap jasa para insan transportasi, tetapi juga kesempatan untuk merefleksikan kembali sejauh mana sektor ini telah memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan negeri.
Baca Juga
Dari perjalanan sejarah hingga ke masa sekarang, transportasi telah menjembatani kesenjangan wilayah, mempercepat pertumbuhan, dan menghadirkan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari.
Momentum Harhubnas 2025 pun diharapkan mampu memperkuat kesadaran publik tentang arti penting sektor transportasi yang tidak sekadar soal infrastruktur, melainkan juga tentang layanan, keselamatan, dan pemerataan pembangunan.
Sejarah Harhubnas: Dari Hari Bakti ke Momentum Nasional
Peringatan Harhubnas tidak lahir begitu saja, melainkan melalui perjalanan panjang yang berawal pada era Menteri Perhubungan Frans Seda, yang menjabat pada 1968–1973. Beliaulah sosok yang menginisiasi gagasan untuk menyatukan berbagai Hari Bakti yang dimiliki oleh masing-masing sektor perhubungan ke dalam satu momen nasional.
Sebelumnya, sektor pelabuhan memperingati Hari Bakti setiap 5 September, sektor pos dan telekomunikasi pada 26 September, sementara sektor kereta api pada 27 September. Pola peringatan yang terpisah ini dinilai kurang efisien, baik dari segi waktu maupun biaya.
Karena itu, Frans Seda melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor SK. 274/G/1971 yang terbit pada 26 Agustus 1971, menetapkan penyatuan seluruh peringatan tersebut menjadi satu tanggal bersama.
Akhirnya diputuskan 17 September sebagai momentum bersama, dengan pertimbangan dekat dengan Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus. Sejak penyelenggaraan pertama pada 17 September 1973 di Silang Monas, Jakarta, Harhubnas kemudian berkembang menjadi peringatan nasional yang diikuti oleh seluruh elemen masyarakat.
Harhubnas sebagai Ajang Kolaborasi Transportasi
Makna Harhubnas lebih dari sekadar perayaan tahunan. Sejak awal, peringatan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan semangat kolektif, baik di kalangan insan transportasi maupun masyarakat luas, tentang pentingnya membangun konektivitas. Transportasi dipandang sebagai urat nadi kehidupan yang menyatukan berbagai wilayah Indonesia yang luas dan beragam.
Dari sisi pemerintah, Harhubnas menjadi momen untuk menyosialisasikan berbagai program strategis, seperti pembangunan infrastruktur darat, laut, udara, dan perkeretaapian. Sementara bagi masyarakat, peringatan ini adalah kesempatan untuk mengapresiasi sekaligus memahami peran besar transportasi dalam mendukung aktivitas sehari-hari.
Tidak mengherankan bila kemudian Harhubnas selalu dirangkai dengan kampanye edukasi, program kolaborasi, hingga agenda nasional yang bertujuan memperkuat sinergi antarpemangku kepentingan dalam transportasi.
Peringatan Harhubnas 2025 dan Tema yang Diusung
Memasuki usia ke-55, Harhubnas 2025 mengusung tema “Bakti Transportasi untuk Negeri.” Tema ini mencerminkan semangat kolaboratif insan transportasi yang terus berupaya menghadirkan layanan transportasi terintegrasi, berkelanjutan, serta berorientasi pada keselamatan.
Mengutip laman resmi Kementerian Perhubungan, peringatan tahun ini juga menekankan bahwa transportasi adalah salah satu motor penggerak utama pembangunan. Dari desa hingga kota, dari wilayah timur hingga barat Indonesia, transportasi menjadi kunci pemerataan kesejahteraan.
Logo Harhubnas 2025 dirancang untuk menggambarkan peran strategis transportasi di seluruh moda: darat, laut, udara, dan perkeretaapian. Desain ini tidak hanya bernilai simbolis, tetapi juga menyiratkan pesan bahwa seluruh moda harus bergerak selaras untuk mendukung Indonesia maju.
Refleksi dan Harapan dari Peringatan Tahunan
Peringatan Harhubnas sejatinya adalah ruang refleksi. Bukan hanya seremoni yang berulang setiap tahun, melainkan pengingat bagi semua pihak tentang arti transportasi dalam kehidupan sehari-hari dan pembangunan nasional.
Transportasi telah membuka isolasi daerah, mempersingkat waktu perjalanan, serta memicu pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru. Dari jalur kereta api yang menghubungkan kota besar dengan kawasan industri, pelabuhan yang melayani logistik, hingga bandara yang membuka pintu konektivitas global, semuanya adalah bukti nyata peran transportasi.
Harapannya, melalui semangat Harhubnas 2025, pembangunan transportasi di Indonesia semakin menekankan pada layanan yang aman, nyaman, dan merata bagi seluruh masyarakat. Dengan begitu, transportasi benar-benar menjadi tulang punggung dalam membangun negeri yang lebih inklusif.
Semangat Bersama Menghubungkan Negeri
Jika menengok ke belakang, keputusan menyatukan berbagai Hari Bakti menjadi Harhubnas terbukti membawa manfaat besar. Kini, setiap insan transportasi dari berbagai moda memiliki ruang untuk merayakan kebersamaan, menunjukkan kontribusi, sekaligus memperkuat komitmen melayani masyarakat.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, transportasi juga dituntut beradaptasi dengan digitalisasi dan konsep ramah lingkungan. Peringatan Harhubnas tahun ini bisa menjadi dorongan agar inovasi terus dilakukan, termasuk menghadirkan transportasi cerdas dan berkelanjutan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan.
Dengan semangat “Bakti Transportasi untuk Negeri,” Harhubnas 2025 mengajak semua pihak untuk bersama-sama menghubungkan negeri, bukan hanya secara fisik melalui jalan dan jembatan, tetapi juga secara sosial dan ekonomi melalui akses yang merata untuk semua.
Rekomendasi
