
JAKARTA - Kebijakan pemerintah mengenai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tengah menjadi perhatian besar di berbagai sektor industri, termasuk bahan bangunan seperti bata ringan. Aturan ini tidak hanya diharapkan meningkatkan daya saing produk lokal, tetapi juga mendorong investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Bagi pelaku usaha, kebijakan TKDN membuka peluang untuk memperkuat posisi industri dalam negeri di pasar domestik. Namun, di sisi lain, ada sejumlah catatan yang perlu diperhatikan agar penerapannya tidak menimbulkan beban baru bagi konsumen maupun produsen.
Dukungan dari Pelaku Industri Bata Ringan
Baca Juga
Direktur Keuangan PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES), Andrew, menilai aturan TKDN membawa dampak positif sekaligus tantangan.
“Aturan TKDN seyogianya bagus untuk industri dalam negeri, namun perlu diperhatikan juga dengan dampaknya pada masyarakat sebagai konsumen akhir. Apakah jadi memberatkan masyarakat jika menyebabkan harga produk lebih tinggi atau tidak. Dalam konteks ini, tipikal industri bata ringan sendiri sangat sesuai dengan penerapan aturan TKDN,” ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (17 September 2025).
Menurut Andrew, keberadaan TKDN bisa memperkuat dominasi produk lokal di pasar domestik. Dengan semakin terbatasnya produk impor yang tidak memenuhi standar TKDN, produsen dalam negeri memiliki peluang lebih besar untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Namun, ia juga menekankan bahwa kualitas dan nilai ekonomis tetap menjadi pertimbangan utama konsumen. Artinya, meskipun TKDN mendorong penggunaan produk lokal, konsumen tetap akan selektif dalam menilai harga dan mutu barang.
TKDN dan Iklim Investasi
Selain memberi ruang bagi produk lokal, aturan TKDN juga dianggap dapat menarik investasi baru di sektor manufaktur. Investor yang ingin mengakses pasar Indonesia akan terdorong membangun pabrik di dalam negeri agar memenuhi standar komponen lokal.
Andrew menjelaskan:
“Secara langsung pasti akan sedikit mewajibkan investor untuk berinvestasi dan membangun pabriknya di Indonesia. Namun tetap perlu didukung oleh regulasi pemerintah, aspek tenaga kerja, dan aspek sosial untuk menciptakan iklim investasi ideal.”
Artinya, penerapan TKDN tidak bisa berdiri sendiri. Pemerintah juga perlu menciptakan ekosistem bisnis yang kondusif, mulai dari kepastian hukum, ketersediaan tenaga kerja terampil, hingga dukungan infrastruktur. Tanpa dukungan faktor-faktor tersebut, investor akan lebih berhati-hati dalam menanamkan modalnya.
Peluang Besar di Belanja Pemerintah dan BUMN
Aturan TKDN juga berkaitan erat dengan arah kebijakan belanja pemerintah dan BUMN. Produk dengan nilai TKDN tinggi memiliki peluang lebih besar untuk masuk ke dalam rantai pasok proyek-proyek besar nasional.
Bagi PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES), kebijakan ini sudah mulai menunjukkan dampak positif pada kinerja penjualan. Hingga Agustus 2025, perusahaan mencatatkan peningkatan volume penjualan hingga 361 ribu meter kubik. Angka tersebut tumbuh sekitar 19 persen secara tahunan (year-on-year) dan naik 5 persen dibandingkan Juli 2025.
Andrew menambahkan, meskipun perusahaan masih menghadapi tantangan biaya produksi, strategi efisiensi yang dijalankan mampu menjaga tren profitabilitas tetap positif.
“Meskipun beban produksi masih menjadi tantangan, efisiensi yang kami lakukan berhasil menjaga tren profitabilitas tetap positif,” jelasnya.
Konsumen sebagai Faktor Penentu
Meski peluangnya besar, keberhasilan implementasi TKDN tetap akan sangat dipengaruhi oleh konsumen. Dalam industri bahan bangunan seperti bata ringan, harga dan kualitas produk adalah dua faktor utama yang menentukan pilihan pembeli.
Andrew menegaskan, TKDN memang memberi keuntungan kompetitif bagi produk lokal. Namun, produsen tetap harus fokus menjaga kualitas agar konsumen tidak merasa dirugikan meskipun harga produk sedikit lebih tinggi akibat kebijakan ini.
Keseimbangan antara Regulasi dan Pasar
Secara keseluruhan, aturan TKDN dapat menjadi katalis penting bagi pertumbuhan industri dalam negeri, termasuk sektor bahan bangunan. Dengan semakin banyak investor yang membangun pabrik di Indonesia, rantai pasok nasional akan semakin kuat.
Namun, keberhasilan kebijakan ini tidak bisa hanya bergantung pada regulasi. Pemerintah perlu terus memperbaiki iklim usaha, sementara produsen harus menjaga kualitas dan efisiensi agar konsumen tetap mendapatkan produk yang layak dengan harga bersaing.
Keseimbangan antara dorongan regulasi, kebutuhan investor, dan kepuasan konsumen menjadi kunci keberhasilan implementasi TKDN di masa mendatang.
Bagi industri bata ringan, penerapan TKDN menghadirkan peluang untuk memperkuat posisi di pasar dalam negeri dan meningkatkan penjualan. Dukungan pemerintah, baik dari sisi regulasi maupun belanja negara, turut membuka jalan bagi pertumbuhan investasi baru.
Namun, produsen juga tidak boleh lengah. Tantangan biaya produksi, persaingan kualitas, serta tuntutan konsumen harus terus menjadi perhatian utama.
Dengan langkah strategis dari pelaku usaha dan kebijakan pemerintah yang berpihak pada iklim investasi sehat, TKDN dapat menjadi salah satu instrumen penting untuk memperkuat fondasi industri nasional sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Aldi
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Hasil dan Jadwal Pertandingan Badminton China Masters Hari Ini
- 17 September 2025
2.
Liverpool Sambut Atletico Madrid, Duel Seru Liga Champions 2025
- 17 September 2025
3.
Keindahan Pulau Gag Raja Ampat untuk Wisata Alam
- 17 September 2025
4.
Emil Audero Bersinar di Liga Italia, Beri Semangat Nasional
- 17 September 2025
5.
Persiapan Timnas Indonesia Matang Hadapi Kualifikasi Piala Dunia
- 17 September 2025