
JAKARTA - Pembangunan Istana Wakil Presiden (Wapres) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, kini terus dikebut dan ditargetkan rampung pada Desember 2025. Proyek strategis ini menjadi salah satu simbol penting pembangunan ibu kota baru, sekaligus menandai keseriusan pemerintah dalam menuntaskan infrastruktur utama di IKN. Pembangunan istana akan bersamaan dengan penyelesaian sejumlah proyek vital lain, termasuk Masjid Negara dan sistem penyediaan air minum.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Dewi Chomistriana, menyatakan target ini sesuai arahan Menteri PU Dody Hanggodo. “Yang kami tangani ya seperti sisa-sisa pekerjaan masjid. Kemudian air minum. Kemudian Istana Wapres, itu kami selesaikan di 2025,” kata Dewi. Menurut Dewi, proyek multi years contract (MYC) masih berjalan dan akan rampung sesuai jadwal. Sementara beberapa proyek lain, seperti Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), baru ditargetkan selesai pada 2026.
Istana Wapres dibangun di lahan seluas 148.417 meter persegi dengan luas bangunan 32.061 meter persegi. Pembangunan proyek ini dikerjakan PT Adhi Karya bekerja sama dengan Penta Architecture dengan nilai kontrak Rp1,457 triliun. Arsitektur istana mengusung konsep huma betang umai khas Kalimantan, yang menggabungkan nilai budaya lokal dengan fungsionalitas bangunan modern. Tahap pertama pembangunan dimulai Mei 2024 dan dijadwalkan selesai Agustus 2025.
Baca Juga
Selain itu, pembangunan Masjid Negara di IKN saat ini juga terus dikebut. Progresnya sudah mencapai 60 persen. Masjid ini dibangun di lahan 32.125 meter persegi dengan luas bangunan 61.596 meter persegi. Fasilitasnya mencakup area komersial, ruang penunjang, plaza, ruang VIP, serta kolam retensi seluas 123.502 meter persegi untuk pengendalian air. Pembangunan Masjid Negara dikerjakan PT Adhi Karya–PT Hutama Karya KSO dengan biaya Rp940 miliar dari APBN dan ditargetkan selesai pada Desember 2024. Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menegaskan pembangunan masjid tetap berjalan sesuai rencana.
Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti, menegaskan bahwa Kementerian PU masih tetap terlibat dalam proyek-proyek IKN yang bersifat multitahun. Proyek baru nantinya akan ditangani sepenuhnya oleh Badan Otorita IKN. “Ya enggak lah. Kita pokoknya melanjutkan pekerjaan yang masih dulu. Kalau yang baru-baru itu nanti dengan otorita IKN, kan sudah ada lembaga sendiri,” kata Diana.
Menurut Diana, kontrak multitahun, termasuk pembangunan jalan tol di IKN, tetap menjadi tanggung jawab Kementerian PU karena terkait dengan anggaran yang sudah ditetapkan. “Kalau itu masih ada MYC, ya masih lanjut, MYC loh ya. Karena MYC itu kan pendanaannya kan terikat ya. Itu terkait dengan masalah jalan tol dan sebagainya,” tambahnya. Dengan cara ini, proyek lama tetap berjalan lancar, sementara proyek baru bisa difokuskan Badan Otorita IKN.
Istana Wapres bukan hanya menjadi simbol kepemimpinan, tetapi juga dirancang mendukung kegiatan kenegaraan dan operasional pemerintah di ibu kota baru. Dengan luas bangunan yang representatif, istana ini akan menjadi pusat administrasi, protokol, dan landmark penting di IKN.
Pemerintah juga memastikan pembangunan infrastruktur pendukung lain seperti Masjid Negara dan sistem air minum berjalan seiring dengan pembangunan istana. Hal ini bertujuan menciptakan kota modern yang efisien, nyaman, dan berkelanjutan. Penerapan arsitektur huma betang umai menekankan keberlanjutan, mengedepankan efisiensi, dan tetap menjaga nilai budaya lokal.
Seiring dengan progres pembangunan, pemerintah terus memantau setiap target penyelesaian proyek. Rampungnya Istana Wapres pada Desember 2025 akan menandai capaian penting pembangunan IKN dan menunjukkan keseriusan pemerintah menuntaskan pembangunan ibu kota baru tepat waktu.
Selain aspek fisik, pembangunan ini juga mempertimbangkan integrasi dengan fasilitas publik lainnya. Istana Wapres, Masjid Negara, dan sistem air minum diharapkan saling mendukung, sehingga IKN bisa menjadi kota yang efisien, berdaya guna, serta berfungsi sebagai pusat pemerintahan modern dan simbol kemajuan nasional.
Kementerian PU tetap menekankan pengawasan kualitas proyek sesuai standar nasional dan internasional. Pendekatan ini diharapkan memastikan semua proyek yang sedang berjalan, termasuk istana, selesai tepat waktu dan dapat dimanfaatkan secara optimal.
Penyelesaian Istana Wapres di IKN juga menunjukkan kemampuan pemerintah dalam mengelola proyek strategis besar secara simultan. Dengan target jelas, pengawasan ketat, dan integrasi dengan fasilitas lain, pembangunan ini diharapkan menjadi contoh sukses pembangunan kota modern yang terencana dan terpadu.
Proyek ini juga menjadi bukti bahwa arsitektur modern dan budaya lokal dapat berpadu dengan baik. Konsep huma betang umai pada istana menegaskan pentingnya keberlanjutan dan identitas budaya, sekaligus menghadirkan bangunan yang elegan dan fungsional.
Dengan fokus menyelesaikan proyek multitahun, pemerintah memastikan kelancaran pembangunan IKN tanpa mengorbankan kualitas maupun jadwal. Istana Wakil Presiden, bersama Masjid Negara dan sistem air minum, diharapkan rampung tepat waktu pada akhir 2025, menjadi simbol kemajuan, keteraturan, dan modernisasi ibu kota baru Indonesia.

Sindi
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
8 Manfaat Parkour Bagi Kesehatan Fisik dan Mental
- 09 September 2025
2.
Coba Bungee Jumping Lambat, Adrenalin Tetap Terasa
- 09 September 2025
3.
Bersepeda Menjadi Solusi Tubuh Sehat dan Bugar
- 09 September 2025
4.
Nikmati Laut, Rasakan Manfaat Diving Untuk Tubuh
- 09 September 2025
5.
Mengenal Taekwondo, Latihan Fisik dan Mental Optimal
- 09 September 2025